Image and video hosting by TinyPic Baca Selengkapnya...>>

NASEHAT LUKMAN AL HAKIM PADA ANAKNYA

Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur’an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa?, tak lain, karena hidupnya penuh hikmahSuatu hari ia pernah menasehati anaknya tentang hidup.“Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan matilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati. Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lezatnya berdzikir.”
“Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.”
“Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menggotong jenazah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu.”
“Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya.”
“Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan.”
“Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang.”
“Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi. Kalimat itu adalah:
1. Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
2. Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
3. Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
4. Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
5. Ingatlah Allah selalu.
6. Ingatlah maut yang akan menjemputmu
7. Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
8. Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.
Baca Selengkapnya...>>

AHMADIYAH MENIPU ! (LIMA PERKARA TOLAK AHMADIYAH)...

Dimuat di Harian Republika, OPINI, tanggal 28 Mei 2008.
Tulisan ini pernah dimuat di Harian Republika akhir Mei 2008, namun mengalami pengeditan di sana-sini oleh pihak Republika sehingga tidak utuh lagi. Di website ini, tulisan tersebut diturunkan secara utuh agar dapat dipahami secara utuh pula.
Membaca tulisan Shamsir Ali di Republika, Jum’at 23 Mei 2008, yang berjudul Ahmadiyah Menjawab, saya memandang perlu untuk menanggapi, karena penuh dengan penipuan dan penyesatan.
Shamsir Ali hanya mengemukakan ”sejumlah persamaan” antara Ahmadiyah dan Islam, sambil menyembunyikan ”segudang perbedaan” antara keduanya, lalu mengambil kesimpulan bahwa Ahmadiyah sama dengan Islam. Padahal, kita sama tahu bahwa banyaknya persamaan antara monyet dan manusia tidak berarti monyet itu sama dengan manusia, karena banyak perbedaan mendasar antara keduanya. Begitu pula antara Ahmadiyah dan Islam, terlalu banyak perbedaan antara keduanya dalam hal yang sangat prinsip
Disini, saya akan menyoroti tulisan Shamsir Ali terkait 5 (lima persoalan).

Pertama, soal kenabian. Ahmadiyah memang mengakui bahwa Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul, tapi Ahmadiyah tidak mengakuinya sebagai Penutup Para Nabi. Kalau pun Ahmadiyah mengakui Nabi Muhammad saw sebagai Khaatamun Nabiyyiin, tapi dengan makna Stempel Para Nabi atau Semulia-mulianya Para Nabi, bukan dengan arti Penutup Para Nabi. Kalau pun Ahmadiyah terkadang menerima Muhammad sebagai Penutup Para Nabi, tapi dibatasi hanya nabi yang bawa syariat yang ditutup, sedang nabi yang tidak bawa syariat tetap ada sampai akhir zaman.
Dalam kitab Tadzkirah hal 493 brs 14 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) dijadikan sebagai Rasul, dan di hal 651 brs 3 tertulis bahwa Allah memanggil MGA dengan panggilan Yaa Nabiyyallaah (Wahai Nabi Allah).
Shamsir Ali pura-pura memuji Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yang istimewa dan termulia, padahal dalam kitab Tadzkirah hal 192, 368, 373, 496 dan 579 disebutkan bahwa MGA adalah makhluk terbaik di alam semesta yang mendapat karunia Allah yang tidak pernah didapat oleh selainnya. Selain itu, Shamsir Ali menyatakan bahwa MGA adalah Al-Masih, padahal dalam Tadzkirah disebutkan bahwa MGA bukan hanya Al-Masih, tapi MGA adalah Al-Masih putra Maryam ( Hal 192, 219, 222, 223, 243, 280, 378, 380, 387, 401, 496, 579, 622, 637 dan 639). Disini, Shamsir Ali berusaha menyembunyikan ”keanehan aqidah” nya.
Tidak sampai disitu ”keanehan aqidah” Ahmadiyah. Dalam kitab Tadzkirah hal 412 brs 2 dan hal 436 brs 2-3 tertulis bahwa MGA disamakan dengan anak Allah, dan di hal 636 brs 13 disamakan pula dengan ’Arsy. Lebih dari itu, Tadzkirah menyebutkan bahwa kedudukan MGA sama dengan ketauhidan dan keesaan Allah (Hal 15, 196, 223, 246, 368, 276, 381, 395, 496, 579, 636). Lalu MGA menyatu dengan Allah dan menjadi Allah, lalu MGA lah yang menciptakan langit dan bumi (Hal 195-197, 696 dan 700). Sedang di hal 51 brs 4 tertulis firman Allah kepada MGA Yaa Ahmad yatimmu ismuka wa laa yatimmu ismii (Hai Ahmad, sempurna namamu, dan tidak sempurna nama-Ku). Lihat juga di hal 245, 277 dan 366.

Kedua, soal Kitab Suci. Ahmadiyah memang mengakui bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, taapi Ahmadiyah tidak mengakuinya sebagai Kitab Suci terakhir. Kalau pun Ahmadiyah mengakui Al-Qiur’an sebagai Kitab Suci terakhir, tapi dibatasi hanya sebagai wahyu syariat yang terakhir, sedang wahyu non syariat tetap ada sampai akhir zaman. Menurut Ahmadiyah bahwa kitab Tadzkirah adalah kumpulan wahyu suci dari Allah SWT kepada Mirza Ghulam Ahmad yang kedudukannya sama dengan kitab suci.
Shamsir Ali boleh mengelak tentang penisbahan penulisan Tadzkirah kepada MGA, tapi dia tidak bisa memungkiri bahwa isi kandungan Tadzkirah memang berasal dari MGA, karena isi Tadzkirah - menurut Ahmadiyah - adalah kumpulan wahyu Allah SWT kepada MGA. Dan dia juga tidak bisa mengelak bahwa yang tulis, cetak, perbanyak dan sebarluaskan Tadzkirah ke seluruh dunia adalah Ahmadiyah sendiri. Dalam 12 poin komitmen Ahmadiyah - Departemen Agama RI tertanggal 14 Januari 2008 dinyatakan bahwa Tadzkirah adalah catatan pengalaman rohani MGA.
Penting diketahui, bahwa di awal kitab Tadzkirah tertulis bahwa Tadzkirah adalah Wahyun Muqoddas (Wahyu yang suci). Di hal 43 brs 8, tertulis ucapan Mirza Ghulam Ahmad Khoothobani Robbii wa Qoola (Tuhanku bicara langsung kepadaku dan berfirman). Di Hal 278, 369, 376 dan 637 tertulis bahwa Allah menurunkan Tadzkirah di sekitar Qodiyan. Di hal 668 brs 12 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad sama dengan Al-Qur’an dan dia akan mendapatkan Al-Furqon.
Nah, bagaimana bisa disamakan antara Islam yang beriman bahwa Muhammad adalah Penutup Para Nabi dan bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci terakhir, dengan Ahmadiyah yang ”beriman” bahwa setelah Muhammad saw ada nabi baru bernama MGA, dan bahwa setelah Al-Qur’an ada kitab suci baru bernama Tadzkirah yang diturunkan kepada MGA di Qodiyan – India ? Bagaimana pula bisa disamakan antara Islam yang beraqidahkan lurus dan benar, dengan aqidah aneh Ahmadiyah yang meyakini bahwa MGA makhluk yang termulia, dan namanya lebih sempurna dari nama Allah, serta bahwa MGA sama dengan ’Arsy dan anak Allah, bahklan menyatu dengan Allah dan jadi Allah ? Ini adalah persoalan Ushuluddin yang sangat prinsip dan mendasar.

Ketiga, soal Ahmadiyah antek kolonialisme, bukan fitnah, tapi MGA sendiri yang mengaku. Dalam kitab Ruhani Khazain yang merupakan kumpulan karya MGA, Vol 3 Hal 21, MGA menyatakan kesediaan berkorban nyawa & darah bagi Inggris yang saat itu menjajah India. Dan di hal 166 pada Vol yang sama, MGA mewajibkan berterima-kasih kepada Inggris yg diakui sebagai pemerintah yg diberkahi. Di Vol 8 Hal 36, MGA mengaku sbg Pelayan Setia Inggris, lihat juga di Vol 15 Hal 155 & 156. Dan puncaknya di Vol 16 Hal 26 dan Vol 17 Hal 443, MGA menghapuskan Hukum Jihad.
Perlu dicatat, bahwa di tahun 1857, tatkala terjadi pemberontakan besar yang dilakukan kaum muslimin India terhadap penjajah Inggris, ayah MGA yang bernama Ghulam Murtaza (Muartadha) ikut dalam pasukan Inggris untuk membantai kaum muslimin. Hal ini MGA sendiri yang cerita dalam kitab Tuhfah Qaishariyah Hal.16.
Dan itulah sebabnya Ahmadiyah disayang dan dipelihara Inggris hingga hari ini. Dan itu pula yang menjadi sebab Belanda tertarik untuk menghadirkan Ahmadiyah di Indonesia pada tahun 1925. Para Pelajar Jawa – Sumatera di India yang disebut-sebut Shamsir Ali sebagai pembawa Ahmadiyah ke Indonesia hanya kamuflase. Intinya mereka adalah antek Belanda.Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, Inggris, Portugis dan Jepang di Indonesia tidak ada seorang Ahmadiyah pun yang terlibat. Ada pun nama seorang Ahmadiyah yang disebut-sebut Shamsir Ali sebagai anggota Panitia Pemulihan Pemerintahan RI dan mendapat Bintang Jasa Kehormatan dari Pemerintah RI masih harus diteliti dan diperiksa kebenarannya. Kalau pun benar, itu tidak berarti menjadi bukti kebenaran Ahmadiyah. Banyak antek penjajah saat menjelang kemerdekaan RI balik badan secara tiba-tiba untuk mendukung pemerintah RI. Mereka menyalip di tikungan dan menjadi pahlawan kesiangan. Mereka adalah para pengkhianat yang mencari selamat dan manfaat.

Keempat, soal legalitas Ahmadiyah di Indonesia. Memang, Ahmadiyah pernah dilegalkan berdasarkan SK Menteri Kehakiman RI No. JA / 23 / 13 tgl 13 Maret 1953 yang kemudian dimuat dalam Tambahan Berita Negara RI No.26 tgl.31 Maret 1953. Tapi patut diperhatikan, bahwa SK tersebut sudah kadaluwarsa dan secara hukum tidak berlaku dengan adanya Perpres No.1 Th.1965 tentang Penodaan Agama dan KUHP Psl. 156a tentang Penistaan Agama. Karenanya, legitimasi Ahmadiyah terus dikoreksi secara bertururt-turut melalui berbagai SK yang melarang Ahmadiyah di berbagai daerah, antara lain : SK Kejari Subang – Jabar Th.1976, SK Kejati Sulsel Th.1977, SK Kejari Lombok Timur Th.1983, SE Dirjen Bimas Islam – Depag RI Th.1984, SK Kejari Sidenreng – Sulsel Th.1986, SK Kejari Kerinci – Jambi Th.1989, SK Kejari Tarakan – Kaltim Th.1989, SK Kejari Meulaboh – Aceh Barat Th.1990, SK Kejati Sumut Th.1994, SKB Muspida Kuningan – Jabar Th.2003, SKB Muspida Bogor – Jabar Th.2005, Rekomendasi Bakorpakem 18 Jan 2005 & 16 April 2008.

Kelima, soal prestasi dunia Ahmadiyah. Shamsir Ali begitu bangga dengan banyaknya cabang Ahmadiyah di dunia, pembangunan tempat ibadah, sekolah, stasiun televisi, dan sebagainya. Lalu Shamsir Ali menjadikan semua itu sebagai bukti kebenaran Ahmadiyah. Itu sama sekali tidak berarti, karena tidak menjadi bukti kebenaran Ahmadiyah. Apakah keberhasilan Yahudi dan Nashrani di dunia berarti bahwa mereka benar dan lurus ?! Sekali-kali tidak. Begitu juga keberhasilan Ahmadiyah. Itu semua adalah istidraaj.

Akhirnya, saya ingin menegaskan bahwa Islam sangat menghargai Kebebasan Beragama, tapi Islam tidak pernah mentolerir Penodaan Agama. Islam mengharamkan pemaksaan umat agama lain untuk masuk ke dalam agama Islam, bahkan mengharamkan segala bentuk penghinaan dan gangguan terhadap umat agama lain. Dalam pandangan Islam, bahwa agama lain seperti Kristen , Budha dan Hindu, memiliki agama dan konsep ajaran sendiri, sehingga mereka mesti dihargai dan dihormati, serta tidak boleh diganggu selama mereka tidak mengganggu Islam. Inilah Kebebasan Beragama. Sedang Ahmadiyah mengatasnamakan Islam tapi menyelewengkan ajaran Islam, sehingga mereka sudah menyerang, mengganggu dan merusak Islam. Itulah Penodaan Agama. Karenanya, mereka mesti dilawan dan dilenyapkan untuk menjaga kemurnian ajaran Islam.

Jakarta, 23 Mei 2008

Penulis
Oleh : Hb. Muhammad Rizieq Syihab, Lc, MA.
Ketua Umum Front Pembela Islam
Ketua Rabithoh ‘Alawiyah
Anggota Majelis A’la Dewan Imamah Nusantara
Sumber : fpi.or.id
Baca Selengkapnya...>>

SHOLAT TAHAJUD-MELEPAS TIGA SIMPUL IKATAN SYETAN

Allah subhaanahu wa ta’aala menganjurkan ummat Islam untuk bangun malam menegakkan sholat malam atau tahajjud atau qiyamul-lail. Hal ini sebagai tambahan yang akan membawa banyak manfaat bagi seorang muslim.


وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

”Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Israa ayat 79)

Muslim yang sholat tahajjud dijanjikan Allah ta’aala akan diangkat derajatnya ke tempat terpuji. Oleh karenanya Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tidak pernah membiarkan malam berlalu tanpa bangun untuk sholat tahajjud. Bahkan dalam suatu kesempatan isteri beliau, Aisyah radhiyallahu ’anha tampak tidak tega melihat akibat lamanya Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdiri dalam sholat.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ
رِجْلَاهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ
مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

Apabila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sholat beliau berdiri hingga kedua kaki beliau pecah-pecah. Maka Aisyah radhiyallahu ’anha berkata: “Ya Rasulullah, mengapa engkau berbuat demikian padahal telah diampuni segenap dosamu yang lalu dan yang akan datang.” Maka beliau bersabda: ”Tidak pantaskah aku menjadi hamba yang bersyukur?” (HR Muslim 13/442)

Tapi bagi orang yang belum terbiasa melaksanakan sholat malam ia akan merasakannya sebagai suatu ibadah yang sangat berat. Dan biasanya faktor yang paling menghambat adalah ketidakberdayaannya melawan nafsu tidurnya. Apalagi bagi mereka yang super sibuk di siang hari sampai malam hari. Mereka cenderung akan menganggap sholat tahajjud sebagai sholat sunnah yang dirasa tidak terlalu penting. Padahal walaupun ia berstatus hukum sunnah bukan wajib, tetapi faktanya menunjukkan bahwa tidak satu malampun Nabi shollallahu ’alaih wa sallam pernah meninggalkan praktek sholat tahajjud. Hal ini menggambarkan betapa besar keistimewaan sholat tahajjud.

Bahkan sahabatpun pernah ketiduran sehingga terlewat melakukan sholat malam. Dalam hal ini Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan bahwa orang yang tertidur sampai subuh sehingga tidak melaksanakan sholat malam berarti telinganya telah berhasil dikencingi syetan ketika sedang tidur malam.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ
فَقِيلَ مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَالَ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ

Dari Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ’anhu, dia berkata: “Disebutkan tentang seseorang di hadapan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam dengan mengatakan: ”Ia senantiasa tidur hingga subuh, ia tidak bangun untuk sholat.” Maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan telah kencing di telinganya.” (HR Bukhary 4/313)

Maka, alhamdulillah kita ummat Islam memperoleh bimbingan langsung dari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bagaimana kiat mengatasi kemalasan untuk bangun sholat malam. Dan ternyata dalam hadits ini kita diajarkan perkara ghaib yang tidak mungkin bakal kita ketahui kecuali lewat informasi kenabian yang Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sendiri tentu dapatkan dari Allah ta’aala Yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib maupun nyata. Rupanya saat manusia sedang tidur malam syetan bekerja keras untuk menghalanginya dari bangun mengingat Allah ta’aala dan beribadah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)

Jadi, ada tiga langkah yang harus dilakukan seorang muslim agar lebih mudah bangun di tengah malam.

Pertama, saat ia terjaga hendaknya ia langsung mengingat Allah ta’aala. Di antaranya bisa dengan mengamalkan hadist di bawah ini. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan pertama.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا
وَ أَمُوتُ وَإِذَا قَامَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Apabila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam beranjak ke tempat tidur, beliau mengucapkan: “Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati.” Jika beliau bangun beliau mengucapkan: ”Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami dan kepada-Nya kami dikembalikan.” (HR Bukhary 19/374)

Kedua, segera berwudhu. Ini menjadi pelepas simpul ikatan syetan yang kedua.

Ketiga, segera menegakkan sholat malam. Usahakan sejumlah sepuluh rakaat tahajjud dan satu rakaat witir.

InsyaAllah jika ketiga langkah di atas konsisten dikerjakan maka di pagi seseorang akan menjadi bersemangat dan segar. Siap untuk mengisi harinya dengan berbagai amal sholeh, ibadah, da’wah dan jihad.

Sumber : http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/melepas-tiga-simpul-ikatan-syetan.htm
Baca Selengkapnya...>>

PENGARUH PEREMPUAN DALAM KEKUASAAN

Selalu ada anggapan perempuan adalah makhluk yang lemah. Menganggap perempuan tidak mampu mempengaruhi, mengendalkan, dan memegang kekuasaan. Mungkin pandangan seperti itu sudah dibantah dengan preseden, seperti di Indonesia yang mayoritas muslim, pernah presidennya , seorang perempuan. Pakistan yang dalam konstitusinya menyebutkan negara Islam, pernah dipimpin Benazir Bhuto, yang banyak dipuji-puji.Sejarah di Indonesia pernah menjadi pembicaraan yang hangat, berkaitan dengan pengaruh peremuan di seputar kekuasaan. Konon, sampai sang ‘Penguasa’ yang sangat berkuasa itu, justru menjadi boneka seorang perempuan. Si isteri sang ‘Penguasa’ itu, justru adalah ‘the real president’, dan berkuasa ser ta memilikiki otoritas penuh. Si ‘Penguasa’, yang kebetulan suaminya, hanyalah sebagai boneka, yang menjalankan titah isterinya yang selalu berada dibelakang layar, dan seakan tidak nampak pengaruhnya.
Tetapi, dibalik senyum dan sikapnya yang lembut, dan santun, terkadang keibuan itu, sejatinya dia mempunyai cengkeraman yang kuat terhadap sang ‘Penguasa’, sehingga si ‘Penguasa’ itu tidak dapat berkutik terhadap titah sang isteri. Ibaratnya seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Tunduk dan patuh. Tidak pernah menolak apapun yang menjadi kehendak dan keinginan sang isteri. Perempuan yang menjadi ‘bayangan’ itu, memiliki sifat dan watak,yang ambisius, egois, dan tamak.
Rakyat tidak pernah dapat memahami kondisi ini. Di sebuah negara yang sistem politiknya demokrasi sekalipun, tak akan dapat menangkap gurat-gurat dari peranan sang ‘Permaisuri’, yang sejatinya sangat besar. Mengalahkan partai politik, parlemen, dan jendral sekalipun. Ini hanyalah sebuah mesteri, yang tidak dapat dimengerti logika akal, terkadang menjadi sangat mistis.
Di zaman lalu. Ada seorang penguasa yang sangat luar biasa kekuasaannya. Tetapi, sang ‘Penguasa’ ini lahir dari trah (keturunan) seorang petani, ketika berkuasa, konon lebih banyak menjalankan keinginan isterinya yang masih trah kraton. Begitu besar pengaruhnya sang isteri itu. Karena, walaupun sang ‘Penguasa ‘ itu memiliki kekuasaan yang luar biasa, dan sangat ditakuti, tetapi di hadapan isterinya dia hanya menunduk. Hal ini disebabkan adanya perbedaan darah dan keturunan (nasab).
Maka, sang isteri itu ikut menentukan segala kebijakan, keputusan, dan pengangkatan pejabat, di level-level yang strategis. Tak heran para calon pejabat yang penting-penting, selalu ‘sowan’ kepada sang isteri ‘Penguasa’, agar mendapatkan restu.
Proyek-proyek yang strategis pun ikut menentukan, siapa yang berhak untuk menangani proyek itu, dan dari sini mula lahirnya kosa kata yang disebut : KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme).
Negara men jadi sebuah oligarki. Di mana segelintir orang yang berkuasa atas nasib rakyat, yang ratusan juta. Sirkulasi kekuasaan hanyalah ada dikalangan elit, semuanya yang berjalan adalah mekanisme dengan KKN. Tak ada yang terbuka atau transparan. Dan tetap berjalan sampai hari. Tak terkecuali di era reformasi, yang sudah mengumandangkan paradigma baru dengan jargon : Demokrasi.
Tak heran di masa lalu ada seorang ‘First Lady’, yang mendapatkan julukan sebagai, ‘Madame Ten Percents’. Karena sang ‘Nyonya’ mendapatkan upeti 10 persen dari proyek-proyek yang besar dari para konglomerat, pengusaha besar, yang sudah menjadi kroni kekuasaan, yang menggurita itu.
Dari sini betapa kekuasaan itu, juga tak dapat lepas dari peranan perempuan. Sang ‘Penguasa’ yang setiap hari tidur dalam satu ranjang dengan isterinya, dan isterinya penuh dengan ambisi dan ego, pasti akan menyebabkan sang ‘Penguasa’, hanyalah menjadi pengikutnya. Apalagi, jika sang ‘Penguasa’ itu trahnya lebih rendah dibandingkan dengan isterinya yang mempunyai trah yang lebih tinggi, keturunan kraton, jendral, dan embel-embel lainnya, sementara sang ‘Penguasa’ itu lahir dari keluarga ibu-bapa, yang biasa-biasa saja, maka akan lebih tunduk.
Kalau ada yang bilang perempuan itu makhluk lemah, di zaman modern ini, perlu di revisi, sekalipun ini menyalahi kodrat. Di Mesir kuno, pernah ada perempuan yang bernama ‘Cleoprata’, yang mempunyai kekuasaan yang demikian hebat. Saking ambisinya dengan kekuasaan, dia bersedia di zinahi oleh penguasa dari Eropa untuk mendapatkan kekuasaan. Itulah perempuan.
Apakah nasib Indonesia juga akan lebih banyak ditentukan oleh perempuan? Sekarang, undang-undang partai politik, mewajibkan setiap partai politik menyediakan 30 persen kadernya untuk duduk di pos-pos politik. Inilah sebuah kehidupan baru. Wallahu’alam
Baca Selengkapnya...>>

ZAMAN KEBAIKAN TUMBANG

Dalam Serat Kalatidha karya pujangga Ranggawarsita diramalkan akan datang zamanketika segala kebaikan akan tumbang. Walau negara memiliki pejabat, pemerintah, dan punggawa yang luar biasa pandai dan bijaksana, segala maksud baik yang diinginkan tak bisa terwujud. Sebaliknya, negara akan terjerumus ke dalam gangguan yang tiada habisnya.
Ing zaman keneng musibat, WONG AMBEG JATMIKO KONTIT: di zaman yang penuh kebatilan, orang yang berbudi baik malah terpental. Itulah salah satu ramalan Serat Kalatidha. Tampak bahwa, jika zaman kacau itu datang, keadaan masyarakat tidak lagi afirmatif terhadap kebaikan dan orang-orang yang berbudi baik.
Itulah krisis zaman. Krisis inilah yang membuat orang-orang bijak tertendang keluar. Memang dalam keadaan seperti ini benak orang-orang bijak dilanda keraguan. Ia ingin tinggal di sini, di negerinya sendiri, tetapi sekaligus ia ingin sejauh-jauhnya pergi dari sini. Mungkin perasaan macam itulah yang melanda SMI akhir-akhir ini.
Baca Selengkapnya...>>

POTONG GENERASI KORUPSI

Perampasan dan penyitaan harta koruptor dan penerapan hukuman terberat adalah sebagian solusi yang disodorkan sejumlah pakar untuk memberantas korupsi yang semakin merajalela (Kompas, 7/4).
Sebelumnya, ada dorongan untuk menerapkan hukuman mati, seperti yang disampaikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ketua Mahkamah Konstitusi mengamini penerapan hukuman mati dan menawarkan langkah lain, lustrasi, seperti yang diterapkan oleh Latvia (Kompas, 6/4). Bagaimana implementasinya?
UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tastipikor) yang disempurnakan dengan UU No 20/2001 memberikan legitimasi yuridis yang memadai untuk implementasi berbagai langkah tersebut, kecuali lustrasi. Pasal 18 huruf a UU No 31/1999 memungkinkan diterapkannya pidana tambahan berupa perampasan harta. Hukuman berat berupa pidana seumur hidup diafirmasi Pasal 2 Ayat (1) UU Tastipikor tersebut. Ayat (2) pasal yang sama memungkinkan pidana berupa hukuman mati.
Artinya, sistem penghukuman bagi pelaku tindak pidana korupsi sebenarnya sudah memadai. Namun, sistem tersebut tidak bekerja. Jika hakim tidak pernah menerapkan pidana sebagaimana dalam UU Tastipikor, instrumen hukum tidak akan memperbaiki keadaan. Hakim bukan satu-satunya agen yang menentukan penerapan hukum tersebut. Putusan hakim dipengaruhi oleh tuntutan jaksa. Demikian pula penuntutan dipengaruhi oleh BAP di kepolisian. Kompleksitas semakin menggurita sebab di setiap tahapan ”intervensi” mafia membuat proses hukum ”bisa diatur”.
Pada panorama hukum yang pekat mafia, sulit berharap atas penghukuman yang memberikan efek jera (deterrence effect). Pendekatan berbasis negara (state based treatment)—melalui instrumen hukum—dalam pemberantasan korupsi yang merajalela hanya mungkin dilakukan jika aparat penegak hukumnya bersih. Hanya aparat hukum yang bersih yang berani memberikan hukuman yang berefek jera dan memiskinkan koruptor. Di titik inilah tindakan lustrasi amat urgen dipertimbangkan.

Lustrasi
Lustrasi—dari bahasa Latin lustratio—adalah istilah yang pada mulanya dipakai untuk berbagai metode purifikasi dan ekspiasi yang biasa dilakukan orang- orang Yunani dan Romawi (1991 Encyclopedia Britannica). Pada perkembangannya, lustrasi mewujud sebagai term politik dan hukum. Lustrasi populer seiring ”revolusi demokratik” 1989, khususnya di Eropa Timur, yang bermula dari ketidakpercayaan terhadap kemampuan bekas rezim komunis untuk melaksanakan reformasi demokratis. Lustrasi merupakan tindakan sistemis untuk membersihkan anasir komunis dari bangunan demokrasi baru yang sedang dibangun.
Gerakan pemangkasan ”generasi komunis” di Eropa Timur bermotif politik (politically motivated), tetapi menggunakan pendekatan hukum. Banyak ragam penerapan hukum lustrasi, mulai dari yang sangat keras, seperti Ceko dengan UU Lustrasi 1991 yang diterapkan sangat ketat dan mengenai puluhan ribu partisan komunis serta kolaboratornya, sampai yang agak samar, seperti Estonia yang menyisipkan secara halus prinsip lustrasi dalam UU Kewarganegaraan dan UU Pemilu (Mark S Ellis, 1996).
Lustrasi adalah istilah yang sangat jarang dipakai dalam diskursus politik dan hukum kita meski bukan benar-benar baru. Rezim Orde Baru sebenarnya telah melakukan lustrasi administratif atas tapol/napol/eks-PKI melalui kartu tanda penduduk (KTP) mereka. Ketika kekuasaan Orde Baru tumbang, menguat tuntutan dari gerakan kaum muda untuk dilakukannya potong generasi (cut off generation). Hingga tahun 2003-an masih marak gerakan mahasiswa yang konsisten mengusung isi potong generasi, terutama aksi-aksi yang dimotori oleh HMI-MPO.

Namun, isu potong generasi pada masa itu terlalu abstrak dan tidak operasional. Tak ada musuh bersama yang spesifik untuk dilustrasi. Hampir setiap forum yang mendiskusikan kemungkinan potong generasi selalu dipungkasi dengan pesimisme sebab sumirnya jawaban atas pertanyaan: apa kriteria generasi yang mau kita potong dan terhadap wilayah/level pemerintahan mana pemotongan akan dilakukan.
Kini musuh bersama itu jelas: korupsi dan mafia hukum yang merajalela dan satu sama lain saling menguatkan. Selama ini, ketidakmungkinan pemberantasan korupsi melalui instrumen hukum menguat terutama karena sistem penghukuman berefek jera apa pun tidak bisa bekerja tanpa aparat hukum yang bersih.
Maka, diperlukan tindakan lustrasi atas aparat hukum yang ada di level kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Dalam bahasa Susilo Bambang Yudhoyono: bersihkan seluruhnya! (Kompas, 8/4). RUU Lustrasi yang pernah akan diusulkan oleh Mahfud MD di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Kompas, 6/4) perlu ”dihidupkan” dan didiskusikan lagi di ruang-ruang publik.
Referendum
Kontroversi paling serius atas lustrasi, seperti juga terjadi di negara-negara Eropa Timur tahun 1990-an, terletak pada konstitusionalitasnya (Mark S Ellis, 1996, Kieran Williams, 1999). Lustrasi dipandang bertentangan dengan hak asasi manusia dan prinsip konstitusionalisme sebab membatasi kesederajatan hak politik warga negara untuk terlibat dalam pemerintahan, yang oleh konstitusi kita diatur pada Pasal 27 Ayat (1). Langkah paling feasible untuk pelaksanaan tindakan lustrasi dengan bertanya langsung kepada seluruh rakyat melalui referendum.
Hanya langkah revolusioner yang memungkinkan pemberantasan korupsi dan mafia hukum berlangsung efektif. Sudah 12 tahun reformasi berlangsung dan 11 tahun sudah kita memiliki sistem pemberantasan korupsi yang memadai, tetapi jagat politik dan hukum kita selalu dibisingkan dengan kasus-kasus korupsi dan mafia hukum yang tak habis-habis. Kinerja pemerintahan terganggu dan rakyat menjadi korban.
Oleh karena itu, tindakan potong generasi korupsi sangat mendesak. Apabila tidak, generasi korupsi yang akan ”memotong” kita.

Sumber:
Halili, Pengajar Politik Hukum di Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Universitas Negeri Yogyakarta dan Mahasiswa Pascasarjana HAM dan Demokrasi Universitas Gadjah Mada
Baca Selengkapnya...>>

JIKALAH............

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa, Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tidak dinikmati saja,Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa, Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.
Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya,Sedang taubat itu lebih utama.
Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.
Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama, Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.
Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri, Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna.
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka, Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.
Suatu hari nanti, Saat semua telah menjadi masa lalu
Aku ingin ada di antara mereka, Yang beralaskan di atas permadani Sambil bercengkerama dengan tetangganya, Saling bercerita tentang apa yang
telah dilakukannya di masa lalu, Hingga mereka mendapat anugerah itu
[(Duhai kawan, dulu aku miskin dan menderita, namun aku tetap berusaha senantiasa bersyukur dan bersabar. Dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan cuma seujung kuku, di banding segala nikmat yang kuterima di sini)-
(Wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertobat dan tak mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas
alam raya, hingga sekarang aku berbahagia)
Suatu hari nanti, Ketika semua telah menjadi masa lalu, Aku tak ingin ada di antara mereka, Yang berpeluh darah dan berkeluh kesah, Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.
(Duhai! harta yang dahulu kukumpulkan sepenuh raga, ilmu yang kukejar setinggi langit, kini hanyalah masa lalu yang tak berarti. Mengapa dulu tak kubuat menjadi amal jariah yang dapat menyelamatkanku kini?)
(Duhai! nestapa, kecewa, dan luka yang dulu kujalani, ternyata hanya sekejap saja dibanding sengsara yang harus kuarungi kini. Mengapa aku dulu tak sanggup bersabar meski hanya sedikit jua?
Baca Selengkapnya...>>

"KIDON", UNIT MOSSAD YANG KHUSUS MEMBUNUH DAN MENCULIK

Pembunuhan terhadap tokoh penting gerakan perlawanan Islam Hamas yang juga salah seorang pendiri Brigade Izzuddin Al-Qassam Mahmud Mabhuh di sebuah hotel di Dubai, tak ayal telah menaikkan kembali nama Mossad sebagaiagen mata-mata rahasia yang konon paling canggih di dunia saat ini, dan sekaligus menjatuhkan citra kecanggihan dari agen-agen Mossad tersebut dalam menjalankan aksinya.Bahkan sebagian kalangan menyebut aksi Mossad membunuh Mabhuh sebagai aksi para agen amatiran yang hidup di masa lalu dan menggunakan teknik-teknik yang sudah tidak layak digunakan lagi di era canggih saat ini.anya dengan kamera CCTV yang terpasang di hotel, polisi Dubai dapat mengidentifikasi para pembunuh Mabhuh yang berjumlah 11 orang.
Operasi intelijen Mossad dalam membunuh Mabhuh, ternyata dilakukan oleh satu unit khusus yang ada di tubuh Mossad yaitu Unit "Kidon".
"Kidon" (yang berarti Bayonet dalam bahasa Ibrani) adalah nama salah satu departemen atau unit di dalam tubuh Mossad Israel. Unit "Kidon" ini termasuk salah satu unit pasukan Mossad yang paling terlatih, mereka sering menggunakan cara-cara penyamaran dalam aksinya, serta mereka mampu bekerja keras di bawah tekanan fisik dan psikologis. Dan tentunya anggota Kidon memiliki LK (License to Kill) izin boleh membunuh dari pemerintah Israel.
Unit "Kidon" di dalam tubuh Mossad mempunyai spesialisasi dan bertanggung jawab penuh dalam operasi-operasi pembunuhan dan penculikan terhadap tokoh-tokoh atau orang-orang yang dianggap menjadi musuh Israel.
"Kidon" di duga kuat menjadi aktor di belakang aksi-aksi pembunuhan balas dendam Israel dalam sebuah operasi yang bernama "Operation Wrathof God", di mana agen-agen Israel melakukan aksi balas dendam dengan melakukan aksi pembunuhan terencana dan rahasia terhadap tokoh-tokoh Palestina yang terlibat dalam pembantaian terhadap atlit-atlit Israel di Olimpiade Munich tahun 1972. Aksi-aksi agen "Kidon" Mossad membunuh tokoh-tokoh Palestina digambarkan secara dramatis oleh Hollywood lewat sebuah film berjudul "Munich" yang diperankan oleh seorang aktor Yahudi bernama Erick Bana.
Menurut seorang penulis Israel Aaron Klein, "Kidon" sebelumnya dikenal sebagai "Caesarea" sampai akhirnya terjadi reorganisasi unit Mossad tersebut pada pertengahan tahun 1970-an.
Walau dianggap unit Mossad yang paling terlatih dan canggih, "Kidon" juga tidak selalu berhasil melakukan misinya. Terbukti pada era 90 an, unit Mossad ini bisa gagal melakukan pembunuhan terhadap tokoh Hamas Khalid Misyal di Yordania. Bukan hanya gagal, anggota unit "Kidon" Mossad juga dapat dilumpuhkan oleh pengawal-pengawal Misyal, sehingga agen-agen Mossad tersebut bisa ditangkap dan diserahkan ke pihak berwenang Yordania.

Baca Selengkapnya...>>

GELAR DIPLOMATIK

Di Indonesia, hierarki Gelar Diplomatik diatur dalam Keputusan Menteri Luar Negeri RI SK. 279/OR/VIII/83/01 Tahun 1983
¨ Gelar Diplomatik, mulai dari yang tertinggi :
¤ Duta Besar (Ambassador);
¤ Minister;
¤ Minister Counsellor;
¤ Counsellor;
¤ Sekretaris Pertama (First Secretary);
¤ Sekretaris Kedua (Second Secretary);
¤ Sekretaris Ketiga (Third Secretary);
¤ Atase (Attache).

Bila dua negara telah mencapai kesepakatan untuk membuka perwakilan diplomatik, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah tingkat perwakilan yang dibuka masing-masing negara. sesuai praktik yang berlaku biasanya kepala perwakilan yang dipertukarkan adalah pada tingkat yang sama.Dewasa ini pertukaran kepala perwakilan pada tingkat duta besar merupakan praktik yang biasa berlaku. sebelumnya, klasifikasi para pejabat diplomatik menurut Konferensi Wina tahun 1815 dibagi atas 3 kelas.
* para duta besar, duta paus atau nuncio
* para utusan, menteri atau yang lain yang diakreditsikan kepada raja
* para kuasa usaha yang diakreditasikan kepada menlu
Selanjutnya, pada kongres di Aix-La-Chapelle tahun 1818 disepakati pula menambah kategori ministers resident yang tingkatan jabatannya terletak dibawah tingkat para utusan.
Tanpa banyak perubahan, pasal 14 Konvensi Wina 1961 menetapkan tingkat-tingkat kepala perwakilan sebagai berikut:
1. para duta besar atau nuncios yang diakreditasikan kepada kepala negara dan para kepala perwakilan lain yang sama pangkatnya.
2. para utusan, duta dan internuncios yang diakreditasikan kepada kepala negara.
3. para kuasa usaha yang diakreditasikan kepada mentri luar negeri.

Sampai perang dunia kedua, sebagian besar perwakilan diplomatik dipimpin oleh Envoys Extraordinary atau ministers seperti yang terdapat dalam klasifikasi pejabat diplomatik Konvensi Wina 1815 dan bukan oleh duta besar yang merupakan kategori pertama kepala perwakilan.
tetapi semenjak tahun 1960-an terdapat perubahan bagi negara-negara untuk meningkatkan status kantor perwakilannya dari legation menjadi embassy (kedutaan besar). demikian juga negara-negara yang baru lahir mengikuti praktik tersebut dan langsung membuka perwakilan kepada tingkat kedutaan besar yang dikepalai oleh seorang duta besar. Kepala perwakilan dengan tingkat duta besar ini akan memberikan arti yang lebih penting dalam hubungannya dengan negara penerima dan sebagai pertanda dekatnya hubungan kedua negara.
Dewasa ini hampir semua perwakilan diplomatik di dunia berstatus kedutaan besar dan dipimpin oleh seorang duta besar. Namun masih ada beberapa perwakilan diplomatik dalam bentuk legation seperti monaco dan san marino di Paris yang dikepalai oleh seorang minister (duta). Bila kantor legation praktis tidak ada lagi karena statusnya sudah dinaikkan menjadi kedutaan besar namun masih ada kedutaan besar yang dipimpin oleh pejabat diplomatik yang berpangkat minister. Bagi Indonesia, kedutaan besar RI di Madagaskar, masih dipimpin oleh seorang minister dengan gelar kuasa usaha tetap (kutap). Diwaktu Konferensi Wina yang mempersiapkan konvensi tahun 1961 memang dipelajari kemungkinan untuk menghapuskan gelar minister dari tata urutan kepala perwakilan namun para peserta berpndapat bahwa tanpa dihapuskan, gelar diplomatik itu berangsur-angsur akan hilang sendiri.
selanjutnya, kategori kuasa usaha atau Chargé d’Affaires dapat dibagi dalam 2 golongan:
1. Kuasa Usaha Tetap (Chargé d’Affaires en pied)
2. Kuasa Usaha Sementara (Chargé d’Affaires ad interim)

Kuasa usaha tetap (kutap), menyerahkan surat-surat kepercayaannya kepada Menteri Luar Negeri dan bukan kepada kepala negara. pengangjkatan kuasa usaha ini sering terjadi di masa lampau pada negara yang baru merdeka setelah memisahkan diri dari negara induk, sebagai akibat terjadinya perang saudara atau revolusi. biasanya setelah beberapa waktu tingkat kepala perwakilannya dinaikkan menjadi duta besar setelah segala sesuatunya berjalan dengan baik.
Dalam hubungan dua negara dapat terjadi seorang duta besar dipanggil pulang untuk sementara dan menyerahkan pimpinan perwakilan kepada seorang kuasa usaha. Pemanggilan pulang ini biasanya dilakukan untuk konsultasi tetapi dapat juga disebabkan hubungan yang tidak serasi ataupun sebagai protes terhadap kebijakannegara setempat atas peristiwa-peristiwa tertentu.
Sebagai contoh Cina menurunkan tingkat kepala perwakilannya di Den Haag pada tahun 1980 sebagai akibat penjualan dua kapal selam oleh sebuah perusahaan Belanda kepada Taiwan. Begitu juga hubungan antara Syria dan Sudan pada tahun 1981 diturunkan pada tingkat kuasa usaha karena kunjungan presiden Anwar Sadat ke Khartoum pada bulan mei 1981. sebagaimana diketahui sebagian besar negara-negara arab memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Mesir setelah negara tersebut membuat perjanjian perdamaian dengan Israel pada tahun 1979 (camp david agreement). Syria sangat mencela prakarsa perdamaian Mesir tersebut yang dianggapnya sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan dunia arab.
Disamping itu banyak pula contoh dimana duta besar dipanggil pulang karna memburuknya hubungan kedua negara yang sering disebabkan masalah-masalah terorisme, pelanggaran norma-norma diplomatik, campur tangan urusan diplomatik atau pelanggaran berat terhadap hak-hak asasi. dalam hal ini kedutaan besar tidak ditutup dan hanya dipimpin oleh kuasa usaha sementara (chargé d’Affaires ad interim).
Demikian juga halnya sambil menunggu datangnya duta besar yang baru atau bila duta besar tidak berada di negara akreditasi karena sesuatu hal, seorang kuasa usaha sementara akan bertindak sebagai kepala perwakilan, seperti dicantumkan dalam pasal 19 ayat 1 konvensi. bahkan tugas tersebut dapat dilaksanakan oleh seorang staf administrasi dan teknik dalam hal tidak seorang pun anggota staf diplomatik yang berada di tempat (pasal 19 ayat 2 konvensi). tentu saja nama kuasa usaha sementara tersebut harus diberitahukan baik oleh kepala perwakilan atau dalam hal ia tidak dapat melakukannya oleh kementrian luar negeri negara pengirim kepada kementrian luar negeri negara penerima atau kementrian lainnya yang disetujui.
Selanjutnya, walaupun tidak terdapat dalam konvensi wina, praktik diplomasi sehari-hari telah mengembangkan klasifikasi pejabat diplomatik yang dikenal dengan gelar/kepangkatan dengan urutan sebagai berikut:
* duta besar
* minister
* minister counsellor
* counsellor
* sekretaris pertama
* sekretaris kedua
* sekretaris ketiga
* atase
contoh di atas adalah klasifikasi pejabat diplomatik yang lengkap dengan disertai berbagai atase teknik seperti atase pertahanan, atase pendidikan, atase perdagangan, atase pertanian dan atase perburuhan. untuk kedutaan besar negara-negara berkembang dan kecil biasanya hanya diisi oleh seorang duta besar dan beberapa staf diplomatik sesuai kebutuhan.
Baca Selengkapnya...>>

BUSH MEMANG TELAH BERENCANA DISKREDITKAN UMAT ISLAM

Ismail Sirajuddin, Direktur Perpustakaan Alexandria, menegaskan bahwa Barat sengaja merusak citra Islam dan menjadikan orang-orang muslim sebagai musuh setelah Uni Soviet runtuh.Ucapan ini Ia sampaikan saat pembukaan Seminar “Idealisme Kebangkitan Islam”, bertempat di perpustakaan Alexandria yang di ikuti oleh 15 peneliti dari Negara Arab dan Islam, Rabu (23/12).“Banyak orang-orang yang menginginkan merusak citra Islam, setelah runtuhnya Uni Soviet selama kurang lebih 20 tahun yang lalu” ungkap Sirajuddin. “Rencana ini tertulis dalam banyak karangan-karangan mereka diantaranya dalam buku The Clash of Civilizations karangan Samuel Huntington dan dilaksanakan oleh mantan Presiden Amerika George W. Bush dan rekan-rekannya (kabinet Pemerintah Amerika 2000-2008)." "Hal ini sudah tersebar luas tidak menjadi sebuah rahasia lagi,” tambahnya. Bush Serang Afghanistan Dan Irak Berdalihkan Agama. Sumber-sumber pers Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah laporan bahwa catatan rahasia mantan sekretaris pertahanan AS, Donald Rumsfeld, berisi pertanyaan-pertanyaan yang dipilih dari Taurat. Hal tersebut menegaskan bahwa alasan-alasan yang menyebabkan Bush untuk perang di Afghanistan dan Irak pada dasarnya adalah atas dasar agama. Majalah Amerika "GQ" mengatakan: Memo tersebut mengambarkan pendapat Rumsfled akan ambisi mantan Presiden Amerika George W. Bush untuk merubah Timur Tengah menjadi seperti apa yang ia direncanakan, yaitu mengulang kembali perang salib, seperti apa yang ia sampaikan saat permulaan perang melawan Irak. Majalah GQ menambahkan terkait memo Rumsfled bahwa di tahun 2003 bahwa Bush berbicara dengan mantan Presiden Perancis Jack Chirac, seraya berkata: "Ya'juj dan Ma'juj sekarang berada di Timur Tengah dan itu harus dibasmi." Dua karakter ini terdapat dalam Kitab Kejadian dan Kitab Yehezkil. Menurut kitab itu keduanya akan muncul dari utara di akhir tahun milenium, yang akan menghancurkan Israel dalam perang terakhir. Bush juga mengatakan kepada mantan Presiden Perancis bahwa perang melawan Irak sekarang in adalah ketentuan Tuhan. Ia ingin agar bisa menggunakan perang ini untuk membasmi musuh-musuh umat-Nya sebelum datang era baru. Ia juga menegaskan bahwa telah diperintah oleh Tuhan untuk berperang melawan Irak dan Afganistan.(imo/sn/fjr)
Baca Selengkapnya...>>

ANALISIS SWOT

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini...........menempatkan situasi dan kondisi sebagaisebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu : 1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. 2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. 4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan. Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya. Jenis-Jenis Analisis SWOT 1. Model Kuantitatif Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T). Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian. 2. Model Kualitatif Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah. Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan.

Baca Selengkapnya...>>

TUMBUH KEMBANG ANAK 6-10 TAHUN

Walaupun anak-anak usia 6 sampai 10 tahun memperlihatkan kemiripan kemampuan fisik, sebetulnya setiap anak memiliki perkembangan mental dan fisik yang berbeda-beda. Bahkan, di dalam satu keluarga, perbedaan perkembangan tersebut bisa amat ekstrem. Misalnya, si kakak pandai bergaul sementara adiknya luar biasa pemalu. Contoh lain, ada anak yang pintar dalam satu bidang seperti membaca dan menulis tetapi agak sulit untuk matematika atau fisika.
Pada prinsipnya, perkembangan anak umur 6-10 tahun bisa dibagi dalam lima 5 bidang utama. Yaitu:
* Perkembangan Fisik
Anak pada usia 6 sampai 10 tahun biasanya berkembang pesat. Rata-rata berat badan bertambah sampai 3 Kg dengan tinggi bertambah sekitar 6 cm setiap tahunnya. Anak juga akan kehilangan 4 gigi susu setiap tahunnya yang kemudian berganti dengan tumbuhnya gigi tetap.

* Perkembangan Kognitif
Kemampuan kognitif, kemampuan berpikir, dan memberikan alasan, berkembang secara matang antara usia 6 sampai 10 tahun. Sesuai dengan perkembangan kognitif, kemampuan anak dalam memecahkan suatu persoalan pun berkembang. Namun demikian, konsep yang dapat dimengerti oleh anak masih sederhana. Konsep tentang masa lalu, misalnya, biasanya masih sangat abstrak bagi anak-anak untuk dapat dipahami.

* Perkembangan Emosi & Sosial
Anak usia 6 sampai 10 tahun mulai menjalin persahabatan. Rasa percaya diri, merasa diri berarti, dan rasa memiliki, menjadi penting karena anak mulai berinteraksi dengan orang-orang di luar keluarganya. Anak-anak pada usia ini juga membandingkan dirinya dengan teman-temannya yang lain.

* Perkembangan Bahasa
Pada usia 6 tahun, sebagian besar anak dapat memahami sekitar 13.000 kata. Dari usia 6 sampai 10 tahun, cara berpikir mereka berangsur-angsur menjadi lebih kompleks. Misalnya, mereka mulai bisa menginterpretasikan kalimat-kalimat sederhana menjadi kalimat-kalimat yang lebih sulit di dalam satu alinea. Juga mulai bisa menulis beberapa kata yang sederhana sampai dengan membentuk kata-kata yang lebih kompleks dan dituangkan ke dalam cerita-cerita yang lebih kompleks.

* Perkembangan Sensorik & Motorik
Anak usia 6 sampai 10 tahun mencapai kekuatan dan koordinasi otot. Kemampuan motorik dasar pada sebagian besar anak pada usia ini lebih berkembang. Seperti misalnya gerakan menendang, menangkap, dan melempar. Perlahan-lahan, anak menjadi lebih mampu melakukan kegiatan yang lebih kompleks seperti menari, bermain basket, atau bermain piano.

PERISTIWA PENTING SESUAI USIA
Gunakan panduan usia yang spesifik sebagai salah satu alat bagi Anda untuk mengukur perkembangan anak secara keseluruhan. Banyak faktor seperti ciri pembawaan dari lahir, kesehatan, kepribadian, temperamen, norma budaya, dan lingkungan rumah mempengaruhi langkah anak dalam meraih satu kejadian yang berarti.

Usia 6 Tahun:
Mayoritas anak usai ini bisa melakukan:
* Mencapai koordinasi dan kekuatan otot untuk dapat melompat, menghindar, dan menangkap bola.
* Mulai mengerti tentang sebab-akibat. Cara berpikir yang "gaib" alias imajinatif yang merupakan ciri khas anak usia ini, akan menghilang dengan cepat. Namun bagaimanapun, anak tetap memiliki imajinasi yang aktif.
* Memusatkan hanya pada satu masalah, pada satu saat.
* Mulai mengerti menggabungkan huruf-huruf dan suara-suara yang membentuk kata-kata. Mereka mulai bisa menulis beberapa kata-kata dan bahkan mulai dapat membaca teks yang sederhana.
* Sosialisasi dengan teman-temannya mulai meningkat meski mereka tetap tergantung pada ibu/pengasuhnya untuk setiap interaksi yang lebih pribadi.

Usia 7 Tahun:
* Mulai memperlihatkan minat pada satu gaya belajar tertentu seperti belajar berkelompok atau belajar sendiri.
* Persahabatan berkembang. Biasanya dengan anak-anak lain seusianya dan dengan jenis kelamin yang sama.
* Senang bergabung dengan kelompok (tari, drama, olahraga) tetapi tetap memerlukan waktu untuk sendiri.
* Menyukai seni, keterampilan/kerajinan tangan, dan peran fisik yang aktif.

Usia 8 Tahun:
* Biasanya berpikir yang ini atau yang itu. Segala sesuatu sangat bagus atau sangat jelek, cantik atau jelek, benar atau salah. Anak-anak memusatkan perhatiannya pada satu hal dan pada satu saat, yang membuat mereka sulit bisa mengerti hal-hal yang lebih kompleks.
* Membaca kalimat sederhana sebanyak 2 sampai 7 kata.
* Senang berada di antara teman-temannya. Ada yang senang ikut dalam suatu kelompok tertentu seperti tim sepak bola.
* Perubahan emosi yang cepat. Jika anak tiba-tiba marah, hal ini umum terjadi. Sebagian besar anak pada usia ini menunjukkan sikap kritis terhadap orang lain. Terutama terhadap orang tuanya. Mereka tampak dramatis dan kadang-kadang kasar.
* Pengucapan kata-kata yang tepat dan penggunaan tata bahasa yang betul.
* Mayoritas telah mampu berkomunikasi dengan baik.

Usia 9 Tahun:
* Berpikir lebih mandiri dan kemampuan dalam mengambil keputusan semakin berkembang. Hal ini mempengaruhi kemampuan cara berpikir yang kritis dan keterampilan untuk mempertimbangkan lebih dari satu perspektif pada saat yang bersamaan.
* Mulai memiliki persahabatan yang penuh kasih dan kuat.
* Telah mencapai kepekaan empati yang kuat mengerti dan peka terhadap perasaan orang lain.
* Rasa ingin tahu mengenai hubungan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Rasa ketertarikan pada lawan jenis mulai tumbuh, meski sebagian anak menyangkalnya.
* Cara berbicara dan mengucapkan kata-kata sudah semakin jelas dan baik.
* Meningkatnya minat pada olahraga berkelompok.
* Gemar menggambar, melukis, senang membuat perhiasan, atau mencoba kegiatan lain yang menggunakan keterampilan motorik.

Usia 10 Tahun:
* Mengenal tanggal dengan baik (minggu, hari, bulan, dan tahun).
* Senang bergaul, berteman, dan mempunyai sahabat sesama jenis.
* Tetap senang melakukan kegiatan yang dilakukan berkelompok.
* Tetap menyangkal minat mereka terhadap lawan jenis. Tetapi di sisi lain, mereka memperlihatkan sikap mengganggu atau bersikap aneh-aneh untuk menarik perhatian lawan jenis.
* Cara berbicara yang mulai mendekati cara berbicara orang dewasa.
* Kadang-kadang mencari majalah-majalah atau buku-buku untuk topik-topik tertentu.
* Memperlihatkan perkembangan yang baik dalam mengendalikan otot besar dan kecil. Sebagian akan gemar melakukan kegiatan yang menggunakan otot seperti basket, menari, sofbol.

Baca Selengkapnya...>>

MENGAPA KAMI MEMILIH ISLAM

Islam adalah agama dari Tuhan, berisi tuntunan hidup yang diwahyukan kepada hambaNya untuk seluruh ummat manusia. Karena untuk tegaknya kehidupan manusia di atas planet bumi ini diperlukan dua hal:
Pertama: Terpenuhinya kebutuhan pokok berikut sumber-sumbernya untuk menjamin kelangsungan hidup, dan kecukupan material yang dibutuhkan oleh perseorangan dan masyarakat.
Kedua: Mengetahui dasar-dasar pengetahuan tentang tata-cara hidup perseorangan dan masyarakat-masyarakat, agar terjamin berlakunya keadilan dan ketentraman dalam masyarakat dan kebudayaan.
Allah Rabbul-'alamin telah menyediakan kedua macam kebutuhan itu secukupnya untuk manusia. Untuk kebutuhan pertama, Allah s.w.t. telah menyediakan sumber-sumber alam dan menyerahkannya kepada manusia untuk digali dan diolah. Dan untuk kebutuhan kedua, yakni kebutuhan kejiwaan/rohani, kemasyarakatan dan kebudayaan, Allah s.w.t. telah memilih dan mengangkat para Rasul yang diberi wahyu tentang peraturan hidup yang dapat membimbing manusia menempuh jalan hidup yang lurus dan benar. Peraturan hidup itu ialah yang dinamakan ISLAM, agama yang dibawa oleh semua Rasul.1 Semua Rasul itu telah mengajak manusia ke jalan Tuhan al-Khaliq, yakni jalan tunduk kepada Allah s.w.t. Semua Rasul telah menyampaikan risalah yang sama dan dakwah yang sama, yaitu Islam.
Islam dalam bahasa Arab, berarti tunduk dan menyerah atau taat. Sebagai satu agama, Islam berdiri di atas dasar menyerahan diri sepenuhnya dan taat kepada AIlah s.w.t. Itulah pula sebabnya, makanya agama ini dinamakan Islam.Islam juga berarti selamat dan sejahtera. Pengertian ini menunjukkan bahwa, manusia tidak akan dapat mencapai keselamatan dan kesejahteraan yang sebenarnya, kecuali dengan jalan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah s.w.t. Cara hidup seperti inilah, yang tetap di bawah naungan ketaatan kepada Allah s.w.t., hidup yang selalu diliputi ketenangan jiwa bagi perseorangan dan kesejahteraan/ketentraman bagi masyarakat.Orang-orang yang beriman, yang berhati tenang dengan ingat kepada Allah. Ingatlah bahwa hati akan tenang dengan mengingat Allah. Orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, kebahagiaanlah untuk mereka dan tempat kembali (Surga) yang baik. (Ar-Ra'd, 28 - 29)
Itulah pokok seruan semua Rasul Allah untuk membawa alam kemanusiaan kepada jalan kehidupan yang lurus. Tetapi manusia tidak selalu berada dalam jalan yang benar. Mereka kadang-kadang menyimpang dari bimbingan yang diberikan oleh para Rasul itu. Itulah sebabnya, maka ada beberapa Rasul yang diutus guna memberikan kembali seruan/risalah yang asli dan membawa manusia ke jalan yang benar. Rasul yang terakhir ialah Muhammad s.a.w. yang telah memberikan bimbingan Allah s.w.t. dalam bentuknya yang final dan sempurna untuk segala zaman. Bimbingan inilah yang sekarang dikenal sebagai Islam, terkandung dalam Kitab Suci Al-Qur'an dan contoh kehidupan Rasulullah s.a.w.
Dasar-dasar kepercayaan Islam
Konsep yang pokok dalam Islam ialah bahwasanya seluruh alam ini, Tuhanlah yang telah menjadikan, menguasai dan mengawasinya, bahwasanya Dia adalah Maha Tunggal, tidak ada yang menyertai dalam kesucian-Nya. Dia telah menciptakan manusia dan menentukan ajalnya, dan bahwasanya Allah s.w.t. telah menyediakan untuk seluruh alam jalan hidup yang lurus, sekaligus memberikan kebebasan mutlak kepada hamba-Nya untuk mengikuti atau mengingkarinya. Barang siapa yang mengikuti jalan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang Muslimin dan Mukminin, dan barangsiapa yang tidak mengikutinya, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir yang mengingkari kebenaran.Orang telah memeluk Islam, apabila ia telah menyaksikan dengan sepenuh keimanan atas ke-Esaan Allah dan bahwa Muhammad s.a.w. adalah Rasulullah. Kedua kepercayaan ini tersimpul dalam kalimat:
Tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Utusan Allah.
Bagian pertama kalimat ini memberikan konsep Tauhid (ke-Esaan Tuhan), dan bagian kedua adalah kesaksian atas kerasulan Muhammad s.a.w.
Tauhid adalah akidah revolusioner yang menjiwai seluruh ajaran Islam; akidah yang meyakinkan bahwasanya seluruh alam ini kepunyaan Tuhan Yang Maha Esa dan seluruhnya berada di bawah kekuasaan-Nya, Dzat yang Azaly, tiada permulaan dalam wujudnya, tidak dibatasi tempat dan waktu, mengatur seluruh dunia dengan segenap manusia yang ada di atasnya.
Sesungguhnya, adalah benar-benar merupakan keajaiban, apabila orang memperhatikan tentang penciptaan alam yang tidak ada henti-hentinya dengan pengaturan yang pasti, terarah dan serasi, serta kemampuannya untuk mempertahankan apa yang bermanfaat dan menghukum apa yang berbahaya bagi kemanusiaan. Semua itu memberikan kesimpulan bahwa dibalik alam ini ada satu Kekuatan yang terus menerus aktif menciptakan perkembangan alam tanpa pengumuman! Itu bintang-bintang yang memenuhi angkasa luas dan pemandangan alam yang memikat hati, perputaran matahari dan bulan yang menakjubkan, pergantian musim, pergantian siang dan malam, sumber-sumber air yang tak kunjung kering, bunga-bunga yang halus dan cahaya bintang-bintang yang gemerlapan. Bukankah semua itu menunjukkan adanya Dzat Yang Maha Kuasa yang telah menjadikannya dan menguasai segala keadaan? Kalau kita perhatikan alam ini secara keseluruhan, ternyatalah kepada kita adanya tata-cara yang teratur. Apakah yang demikian itu tidak menunjukkan atas adanya Tuhan? Dapatkah semua itu terjadi secara kebetulan?
Sungguh benar firman Allah s.w.t.:
Hai sekalian manusia! Sembahlah Tuhan kamu yang telah menjadikan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, supaya kamu dapat menjaga diri. Tuhan yang telah menjadikan buat kamu bumi yang menghampar dan langit yang memayung, dan Dia telah menurunkan air dan langit, lalu dengan air itu Dia mengeluarkan buah-buahan sebagai rizqi buat kamu. Maka oleh karena itu, janganlah kamu menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Al-Baqarah 21-22)
Itulah akidah asasi (kepercayaan pokok) yang diserukan oleh Muhammad s.a.w. kepada seluruh ummat manusia, supaya menjadi pegangan hidupnya. Akidah ini logis dan menyeluruh, dapat memecahkan segala persoalan alam, dan menunjukkan bahwa alam ini tunduk di bawah satu hukum kekuasaan tertinggi. Akidah ini memberikan gambaran umum yang sesuai dengan kenyataan bahwa seluruh isi alam ini satu sama lain saling melengkapi; berbeda sepenuhnya dengan pandangan yang sepotong-potong dari ilmuwan dan para filsuf, dan dapat menyingkap tabir rahasia/hakikat yang sebenarnya.
Setelah berabad-abad lamanya manusianberada dalam kegelapan, mulailah sekarang manusia dapat menemukan hakikat itu sedikit demi sedikit berdasarkan konsep akidah ini, dan pikiran ilmiah modern pun terus bergerak kearah ini.2 Akidah ini bukan sekedar konsep metaphisic atau kumpulan kata-kata yang tidak berarti. Akidah ini adalah suatu kepercayaan yang dynamis dan doktrin yang revolusioner. Akidah ini mengandung pengertian bahwa semua manusia adalah ciptaan Allah dan semua mereka adalah sama. Sikap-sikap diskriminatif berdasarkan warna kulit, kelas-kelas sosial, suku bangsa, bangsa atau daerah asal kelahiran itu tidak ada dasarnya, dan sikap atau pandangan seperti itu adalah warisan zaman jahiliyah yang telah mengikat manusia kepada perbudakan.
Manusia seluruhnya merupakan satu keluarga yang diurus Allah s.w.t., sehingga tidaklah sepatutnya ada dinding pemisah di antara sesama mereka. Manusia semuanya sama, tidak ada perbedaan golongan borjuis atau proletar, kulit putih atau kulit hitam, bangsa Aria atau bukan Aria, orang Barat atau orang Timur. Islam telah memberikan konsep revolusioner tentang kesatuan ummat manusia. Dan kebangkitan Rasulullah s.a.w. itu tidak lain hanya untuk mempersatukan seluruh alam di bawah kalimat Allah, dan untuk membangkitkan kehidupan baru di dunia yang sudah mati.
Firman Allah s.w.t.:
Berpegang teguhlah kamu sekalian kepada agama Allah dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepada kamu, tatkala kamu bermusuh-musuhan, lalu Allah melembutkan hati kamu semua sehingga atas karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ali Imran 103)
Akidah ini juga menjelaskan tentang hakikat kedudukan manusia dalam alam ini. Allah telah menciptakan alam serta memeliharanya, dan manusia adalah khalifah atau wakil-Nya di atas planet bumi ini. Dengan demikian, maka derajat manusia itu cukup tinggi, seharusnya mempunyai pimpinan dunia modern, pasti dia berhasil menyelesaikan segala persoalannya dengan cara yang dapat membawa dunia kepada kesejahteraan dan kebahagiaan. Saya berani meramalkan, bahwa akidah yang dibawa oleh Muhammad akan diterima baik oleh Eropa di kemudian hari, sebagaimana sekarang sudah mulai.3
Pertama: Mudah, Rasional dan Praktis
Islam adalah agama yang tidak dicampuri mitologi. Ajaran-ajarannya mudah dimengerti. Islam bebas dari takhayul dan setiap kepercayaan yang bertentangan dengan akal yang sehat. Ke-Esaan Tuhan, ke-Rasulan Muhammad s.a.w. dan konsep kehidupan sesudah mati adalah dasar pokok akidah Islam. Semua itu beralasan kuat dan logis. Dan seluruh ajaran Islam adalah lanjutan dari dasar-dasar kepercayaan ini, semuanya mudah difahami dan lurus. Dalam Islam tidak ada kekuasaan pendeta, tidak ada yang samar-samar dan tidak ada upacara-upacara atau peribadatan yang sulit. Semua orang dapat membaca langsung Kitabullah (Al-Qur'an) dan melaksanakannya dalam praktek. Islam selalu menganjurkan supaya orang berpikir, mempertimbangkan setiap urusan sebelum dilaksanakan, membahas keadaan yang sebenarnya dan berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam. Al-Qur'an menganjurkan supaya orang berdo'a:
Tuhanku! Tambahlah ilmu pengetahuanku! (Toha 114)
Al-Qur'an menyatakan bahwa orang yang berpengetahuan itu tidak sama dengan orang yang tidak berpengetahuan:
Katakanlah: Apakah orang-orang yang berpengetahuan sama dengan orang-orang yang tidak berpengetahuan amalnya dalam keadaan terbuka. (Aku katakan): Bacalah buku amal kamu. Cukuplah kamu sendiri menghitungnya hari ini. (Al-Isra' 13-14)
Barangsiapa yang datang dengan kebajikan, maka baginya pahala sepuluh kali lipat, dan barangsiapa yang datang dengan keburukan, maka dia hanya dibalas dengan hukuman yang seimbang. Mereka tidak dianiaya. (Al-An'am 160)
Dengan demikian, maka dapatlah dikatakan bahwa pokok asasi akidah Islam itu ada tiga, yaitu:
Iman atau percaya atas ke-Esaan Allah.
Iman atau percaya bahwa Muhammad itu Utusan Allah.
Iman atau percaya akan adanya kehidupan akhirat dan adanya hisab pada hari kiamat.
Maka barang siapa yang beriman kepada tiga pokok tersebut, dia adalah orang Muslim, dan kesemuanya dituangkan dalam kalimat:
"LAA ILAAHA ILLALLAAH, MUHAMMADUR-RASULULLAAH"
Beberapa watak pokok Islam
Bernard Shaw berkata: "Saya selalu memandang tinggi agama Muhammad, karena vitalitasnya yang mengagumkan. Agama Muhammad adalah satu-satunya agama yang jelas bagi saya membuktikan kemampuannya yang besar dapat menyesuaikan dirinya dengan keadaan yang berubah-rubah dan menyebabkannya sesuai untuk segala masa. Saya telah mempelajari kehidupan orang ini4, orang yang mengagumkan dan menurut pikiran saya jauh dari bersifat anti Kristus, dia mestinya mendapat gelar Juru Selamat Kemanusiaan. Saya yakin, jika seorang seperti dia diserahi tujuan hidup yang luhur, yakni melaksanakan kehendak Allah di muka bumi. Inilah satu-satunya penyelesaian atas segala persoalan sulit yang dihadapi manusia dalam hidupnya dan sekaligus membina tatanan baru, berupa persamaan, keadilan dan keamanan, sehingga berbahagialah dunia dengan keselamatan dan kemakmuran.
Titik tolak kepercayaan Islam ialah percaya atas ke-Esa-an Allah, yakni Tauhid, dan bahwa Allah swt. Tidak menjadikan manusia untuk dibiarkan begitu saja, tanpa petunjuk yang menerangi jalan hidup mereka. Untuk itu Allah swt. Telah mengutus para Rasul yang membawa agama Allah untuk keselamatan mereka, dan Muhammad saw. adalah Rasul-Nya yang terakhir. Dan Iman kepada Rasul itu menuntut supaya juga beriman terhadap risalahnya serta taat kepada ajaran-ajarannya, menerima ketentuan hukum yang telah ditetapkannya, mengenai perjalanan hidup yang harus ditempuh. Dengan demikian, maka landasan kedua dalam Islam adalah beriman kepada risalah yang disampaikan melalui Muhammad saw. dan memeluk agama yang dibawanya, berikut melaksanakan segala ajarannya. Dan ini akan membawa kita kepada pokok Islam yang ketiga yaitu percaya atas adanya kehidupan akhirat.
Adapun dunia ini, menurut pandangan Islam, adalah tempat ujian. Manusia akan dituntut pertanggungan jawab atas segala amal perbuatannya, dan pasti akan datang hari penghabisan hidupnya di dunia, untuk kemudian dibangkitkan kembali di alam yang baru, dimana manusia akan mendapat balasan atas segala perbuatannya yang baik maupun yang buruk. Maka orang-orang yang taat kepada Allah di dunia ini, akan mendapat kebahagiaan yang kekal di alam akhirat, dan sebaliknya orang-orang durhaka kepada Allah di dunia ini, kelak di akhirat akan mendapat balasan buruk, sesuai dengan firman Allah swt. Dalam al-Qur'anul-karim:
Dan setiap manusia Aku ikatkan amalnya di kuduknya, dan Aku keluarkan baginya pada hari kiamat buku catatan. Orang-orang yang mengambil pelajaran itu hanyalah mereka yang berakal sehat. (Az-Zumar 9)
Al-Qur'an juga mencela orang-orang yang tidak mau berpikir tentang makhluk Allah dan menganggapnya lebih sesat daripada hewan:
Dan sungguh telah Aku jadikan untuk isi Jahannam banyak jin dan manusia yang punya hati tidak digunakan untuk mengerti, punya mata tidak digunakan untuk melihat dan punya telinga tidak untuk mendengar. Mereka tida berbeda dengan hewan ternak, bahkan lebih sesat. Mereka itulah orang-orang yang lupa. (Al-A'raf 179)
Sebaliknya, Al-Qur'an menilai orang-orang yang percaya atas ayat-ayat Allah sebagai orang-orang yang mengerti,
Aku telah menjelaskan ayat-ayat-Ku bagi orang-orang yang mengerti. (Al-An'am 97).
Mereka juga dinilai sebagai orang yang berpikir:
Aku telah menjelaskan ayat-ayat-Ku bagi orang-orang yang berpikir. (Al-An'am 98).
Dijelaskan pula bahwa orang-orang dikaruniai hikmah (ilmu kebijaksanaan) bahwa mereka itu telah dikaruniai kebaikan yang banyak dan berakal sehat:
Dan barangsiapa yang diberi hikmah, maka dia telah diberi kebaikan yang banyak, dan tidaklah menerima petunjuk selain orang yang berakal sehat. (Al-Baqarah 269)
Ilmu yang luas dan badan yang sehat adalah termasuk sifat orang-orang yang dipilih Allah untuk memimpin/memerintah sesama manusia. Hal itu diterangkan dalam hikayat Al-Qur'an tentang Thalut yang diangkat Raja atas kaumnya:
Nabi mereka berkata: 'Sesungguhnya Allah telah mengutus Thalut sebagai Raja buat kamu.' Mereka bertanya: "Bagamana dia mendapatkan kerajaan atas kami, pada hal kamu lebih berhak atas kerajaan dari pada dia dan juga dia tidak kaya?" Jawab Nabi: 'Sesungguhnya Allah telah memilih dia atas kamu dan telah menambah dia ilmu yang luas dan badan yang sehat/kuat. Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. Allah itu Maha luas ilmunya dan Maha Mengetahui." (Al-Baqarah 247)
Al-Qur'an juga menyatakan bahwa manusia lebih mulia dari pada Malaikat karena ilmu, sehingga manusia diberi hak mengatur dunia sebagai Khalifah Allah:
Dan ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang Khalifah di bumi. Para Malaikat bertanya: "Apakah Engkau akan menjadikan orang yang akan berbuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah? Pada hal kami ini bertasbih dengan selalu memuji dan mensucikan Engkau?" Tuhanmu berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak tahu. Lalu Tuhanmu mengajari Adam tentang semua nama-nama. Kemudian ditunjukkan-Nya kepada para Malaikat dengan firman-Nya: Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama semua itu, jika kamu memang betul (dalam pengakuanmu)! Para Malaikat menjawab: "Maha Suci Engkau. Kami tidak tahu selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana." Firman Tuhanmu: Adam! Terangkanlah kepada mereka nama-nama semua itu! Maka sesudah Adam memberitahukan semua nama, Tuhanmu berfirman: Tidakkah Aku katakan kepada kamu bahwa Aku mengetahui kegaiban langit tujuh dan bumi dan mengetahui apa yang kamu tunjukkan dan apa yang kamu sembunyikan? (Al-Baqarah 30-33)
Rasul Islam telah pula bersabda:
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap orang Islam, pria dan wanita. - Riwayat Ibnu Abdil-Barr dari Anas.
Barangsiapa yang pergi untuk menuntut ilmu, maka dia itu dalam jalan Allah, sampai waktunya dia kembali - Riwayat At-Turmudzy dari Anas.
Pelajarilah oleh kamu ilmu, sebab mempelajari ilmu itu memberikan rasa takut kepada Allah, menuntutnya merupakan ibadah, mengulang-ulangnya merupakan tasbih, pembahasannya merupakan jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya merupakan sadakah dan menyerahkannya kepada ahlinya merupakan "pendekatan diri" kepada Allah - Riwayat Ibn 'Abdil-Barr.
Demikianlah Islam telah mengeluarkan manusia dari alam khurafat dan kegelapan dan membawa mereka ke dunia ilmu yang terang benderang. Kemudian Islam adalah agama yang praktis, tidak hanya merupakan teori yang kosong, bukan hanya akidah yang harus diimani semata-mata, akan tetapi juga harus dijadikan sumber praktek hidup sehari-hari, sehingga jiwa yang berisi Iman itu mengalir dalam arus amal perbuatan, seperti mengalirnya air di atas bumi yang subur. Agama Islam tidak hanya berupa kata-kata yang berulang-ulang, berupa dzikir dan puji kepada Allah s.w.t. saja, tetapi harus menjiwai kehidupan manusia seluruhnya. Dalam hal ini Al-Qur'an menyatakan:
Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik - Ar-Ra'd 29.
Dan sabda Rasulullah saw.:
Sesungguhnya Allah swt. tidak menerima amal kecuali yang dilakukan dengan ikhlas, karena Dia dan dimaksudkan untuk keridlaan-Nya - Riwayat An-Nasa'iy.
Kedua: Bersatunya Benda dan Rohani
Islam tidak memberikan garis pemisah antara benda dan rohani. Islam memandang hidup ini sebagai satu kesatuan yang mencakup kedua-duanya, sehingga Islam tidak merupakan penghalang antara manusia dan kepentingan hidupnya, bahkan Islam mengatur seluruh urusan hidup. Islam tidak mengakui adanya larangan dan tidak menuntut supaya orang menjauhi kehidupan materi. Bahkan Islam menunjukkan jalan ke arah kesempurnaan rohani bukan dengan jalan menjauhi kehidupan materi. Bahkan Islam menunjukkan jalan ke arah kesempurnaan rohani bukan dengan jalan menjauhkan diri dari kehidupan duniawi, tetapi dengan jalan taqwa kepada Allah dalam seluruh kebutuhan hidup yang beraneka-ragam, sebagaimana dihikayatkan dalam Al-Qur'an mengenai hamba-hamba Allah yang saleh:
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Tuhan-Ku! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka. Mereka itulah yang mendapat bagian (pahala) dari apa yang mereka lakukan, dan Allah itu cepat hisab-Nya -- Al-Baqarah 201-202.
Malah Al-Qur'an mencela orang-orang yang tidak memanfaatkan ni'mat harta kurnia Allah:Katakanlah, siapa yang melarang perhiasan Allah yang dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan rizqi yang baik-baik. Katakanlah, itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khususnya pada hari kiamat. Begitulah Aku menjelaskan ayat-ayat-Ku untuk orang-orang yang mengetahui -- Al-A'raf 32.Akan tetapi dalam pada itu Islam menuntut supaya para penganutnya menjadi ummat yang sedang-sedang dalam kehidupan dunia:Hai turunan Adam! Kenakanlah pakaian kamu pada setiap kali kamu bersembahyang di mesjid dan makan minumlah kamu dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak senang kepada orang-orang yang suka berlebih-lebihan. - Al-A'raf 31.
Dan sabda Rasulullah saw.:
Orang mukmin yang bergaul dalam masyarakat dan tabah atas segala rintangan adalah lebih baik daripada orang mukmin yang tidak bergaul dan tidak tabah/tidak sabar atas rintangan. - Riwayat Bukhari.
Rasulullah saw. pernah bersabda yang ditujukan kepada Abdullah bin Umar bin 'Ash:
Aku mendapat kabar bahwa engkau berpuasa tanpa berbuka dan melakukan sembahyang sepanjang malam. Janganlah engkau berbuat begitu, sebab matamu juga harus dapat bagian, dirimu harus dapat bagian dan istrimu juga harus dapat bagian. Oleh karena itu, berpuasalah dan berbuka, bersembahyanglah dan tidur. - Riwayat Muslim.Dalam kesempatan lain, Rasulullah saw. bersabda:Tiga perkara termasuk Iman, memberi nafkah tanpa terlalu beririt-irit, mengusahakan keselamatan untuk semua orang dan menginsafi dirimu sendiri. - Riwayat Muslim.Jadi Islam itu tidak membuat garis pemisah antara kepentingan kebendaan dan kepentingan kerohanian dalam kehidupan manusia, bahkan Islam menjalin kedua-duanya, sehingga terbukalah jalan hidup yang sesuai dengan kemampuan orang atas dasar yang shah dan baik. Islam mengajarkan bahwa kebendaan dan kerohanian adalah dua hal yang selalu harus berdampingan dan bahwasanya kesucian rohani dapat terhindar dari keburukan, apabila sumber-sumber kebendaan dibaktikan untuk kepentingan kemanusiaan. Kesucian rohani tidak akan tercapai dengan jalan menyiksa diri, menjauhkan diri dari kehidupan duniawi dan menekan naluri kemanusiaan. Dunia ini telah cukup menderita, akibat ajaran-ajaran yang berat sebelah dari agama dan ideologi lain. Ada agama yang menekankan ajarannya kepada segi kerohanian saja dalam hidup ini, dan bersikap masa bodoh terhadap benda dan kehidupan duniawi. Mereka memandang dunia ini sebagai khayalan penipuan dan perangkap. Di lain pihak, ada ideologi materialistis yang sepenuhnya bersikap masa bodoh terhadap segi kerohanian dan moral serta menganggapnya sebagai khayalan semata-mata. Kedua macam ajaran/pendirian ini telah menimbulkan kerusakan/kehancuran. Mereka telah merampas keamanan, kepuasan dan ketenangan manusia. Sampai sekarang tetap menimbulkan ketidak seimbangan.
Seorang sarjana Perancis Dr. De Brogbi dengan tepat menyatakan:"Bahaya yang mengancam kebudayaan yang terlalu menitik-beratkan kebendaan ialah kehancuran kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan semacam itu kalau tidak disusul dengan perkembangan kehidupan rohani, pasti gagal membuat keseimbangan."Agama Kristen tersesat dengan terlalu menekankan ajarannya kepada salah satu extrimitas, yakni kerohanian, sedangkan kebudayaan modern tersesat pada extrimitas yang lain, yakni kebendaan. Seperti kata Lord Snell: "Kita telah mendirikan bangunan yang lahirnya memang mewah dan megah, tapi kita tidak memperhatikan tuntutan pokok yang harus menjadi isinya. Kita dengan sepenuh perhatian membuat rencana, dekorasi dan membersihkan semua bagian luar bangunan kita, akan tetapi bagian dalamnya penuh dengan pemerasan dan pelanggaran. Kita telah mempergunakan kemajuan pengetahuan dan kekuatan untuk mengatur kesenangan badan, tapi kita telah meninggalkan segala kepentingan rohani."Agama Islam telah membina keseimbangan antara kedua segi kehidupan: kebendaan dan kerohanian. Islam menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini untuk manusia, akan tetapi manusia sendiri untuk mengabdi kepada Tuhan; tugas kehidupannya ialah melaksanakan kehendak Tuhan. Ajaran-ajaran Islam mendorong manusia ke arah kebersihan rohani, sama seperti dorongannya untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya di dunia yang bersifat sementara ini. Islam menyuruh manusia supaya membersihkan jiwanya, sekaligus membentuk atau membangun kehidupan dunianya, perseorangan maupun masyarakat, dan supaya membina hak/kebenaran atas kekuasaan dan kebajikan atas kejahatan. Jadi, Islam itu berdiri di atas jalan tengah.
Ketiga: Jalan Hidup yang Sempurna
Islam bukan satu agama yang hanya mempunyai ruang lingkup kehidupan pribadi manusia, seperti yang disalahartikan oleh banyak orang. Islam adalah satu jalan-hidup yang sempurna, meliputi semua lapangan hidup kemanusiaan. Islam memberikan bimbingan untuk setiap langkah kehidupan perorangan maupun masyarakat, material dan moral, ekonomi dan politik, hukum dan kebudayaan, nasional dan internasional. Al-Qur'an memerintahkan supaya manusia memeluk agama Islam secara keseluruhan, tanpa pilih-pilih, dan mengikuti semua bimbingan Tuhan dalam segala macam lapangan hidup. Kenyataan sekarang membuktikan bahwa ruang lingkup agama itu dibatasi hanya pada kehidupan perseorangan, sedangkan peranan sosial dan kebudayaannya ditinggalkan. Mungkin tidak ada faktor lain lagi yang lebih penting dari itu yang telah menyebabkan kemerosotan agama di abad modern sekarang ini. Salah seorang filosof modern berkata: "Agama memerintahkan supaya kita memisahkan apa yang untuk Tuhan dan apa yang untuk Kaisar. Pemisahan ini berarti niengurangi dua-duanya. Mengurangi peranan dunia dan agama. Agama sangat kecil, kalau jiwa para penganutnya tidak tergetar ketika awan gelap peperangan bergayutan di atas kepala kita semua dan persaingan industri telah mengancam keamanan masyarakat. Agama telah memperlemah naluri sosial kemanusiaan dan kepekaan moral dengan jalan pemisahan apa yang untuk Tuhan dari apa yang untuk Kaisar." Islam menolak sepenuhnya konsep pemisahan agama seperti itu, dan jelas menyatakan bahwa tujuannya ialah menyempurnakan jiwa dan membentuk masyarakat.Sungguh Aku telah mengutus Rasul-rasul-Ku dengan membawa penjelasan, dan Aku telah menurunkan bersama mereka Kitab dan keadilan,5 supaya manusia menegakkan keadilan, dan Aku telah menyediakan besi yang mengandung bahaya besar dan manfaat yang banyak bagi manusia, dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan rasul-Nya, walaupun agama itu ghaib. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuat dan Maha Perkasa. - Al-Hadid 25.DanApa yang kamu sembah selain Allah itu hanya sebutan-sebutan yang kamu berikan saja, kamu dan leluhur kamu. Allah tidak memberikan kekuasaan untuk itu. Kekuasaan itu hanya pada Allah. Dia memerintahkan bahwa hendaklah kamu tidak menyembah kepada selain Dia. Itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. - Yusuf 40.
Mengenai orang-orang yang berhak mendapat pertolongan Allah swt., Al-Qur'an menyatakan:Orang-orang yang kalau Aku tempatkan mereka di bumi, mereka melakukan sembahyang, membayar zakat, memerintahkan/menganjurkan kebaikan dan melarang/memperingatkan keburukan. Dan kepada Allah-lah kembalinya segala urusan. - Al-Haj 41.
Dan Rasulullah saw. bersabda:
Semua kamu adalah pemimpin dan semua kamu akan diminta pertanggungjawabannya. Sebab, Imam adalah pemimpin, dan dia diminta pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah pemimpin dalam lingkungan keluarganya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah suaminya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang pelayan adalah pemimpin dalam harta kekayaan majikannya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Jadi semua kamu itu pemimpin dan semua kamu itu akan diminta pertanggungjawabannya. - Muttafaq Alaih.Saya kira orang tidak perlu mempelajari secara mendalam tentang ajaran-ajaran Islam, kalau sekedar untuk mengetahui bahwa Islam itu adalah suatu agama yang menyeluruh, meliputi segala lapangan hidup manusia, dan tidak membiarkan satu lapanganpun untuk dimasuki oleh kekuatan buruk syaitan.
Keempat: Ada keseimbangan antara perorangan dan kemasyarakatanAda satu keistimewaan yang bersifat unik bagi Islam, yaitu bahwa agama ini membina keseimbangan antara kepentingan perorangan dan kepentingan kemasyarakatan. Islam percaya adanya kepribadian manusia dan menentukan bahwa setiap orang secara sendiri-sendiri bertanggung jawab terhadap Tuhan. Islam menjamin hak-hak azasi manusia dan tidak membenarkan siapapun juga untuk merobek-robek atau menguranginya. Islam juga menjamin perkembangan yang baik kepribadian manusia, sebagai salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan pendidikannya.Islam tidak setuju dengan pandangan bahwa manusia harus melenyapkan kepribadiannya, meleburkan diri dalam masyarakat atau negara.Al-Qur'an menyatakan:
... dan bahwa manusia tidak akan mendapat selain apa yang dia usahakan. -- An-Najm 39.
Dan musibah apa yang menimpa kamu itu disebabkan perbuatan kamu. -- Asy-Syura 30.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka sendiri mau mengubah keadaannya. - Ar-Ra'd 11.
Bermanfaat bagi seseorang apa yang dia usahakan, dan berbahaya baginya apa yang dia lakukan. -- Al-Baqarah 286.
Mengenai sikap seorang Mukmin dalam menghadapi ajakan kaum musyrikin, Tuhan mengajarkan:Bagi kami bermanfaat amal perbuatan kami dan bagi kamu amal perbuatan kamu. -- Al-Qashash 55.
Semua itu mengenai soal-soal perseorangan.
Di lain pihak, Islam selalu menanamkan dalam jiwa manusia rasa tanggung jawab sosial, mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dan negara, dan mengikutsertakan setiap orang dalam usaha menegakkan kemaslahatan umum.
Sembahyang dalam Islam dilakukan secara bersama-sama (berjama'ah), salah satu cara untuk menanam rasa disiplin sosial di kalangan ummat Islam. Setiap orang diwajibkan nnembayar zakat, sekurang-kurangnya zakat fithrah.Al-Qur'an menyatakan:
Dan dalam harta kekayaan mereka ada bagian hak yang dibutuhkan oleh yang meminta dan miskin. -- Adz-Dzariyat 19.
Jadi zakat itu adalah sebagian harta yang menjadi hak masyarakat. Dan jihad (berjuang) dalam Islam itu wajib. Ini berarti bahwa setiap orang diharuskan berkorban, sampai dengan jiwanya sekalipun, untuk mempertahankan kejayaan Islam dan negaranya. Dalam hal ini Rasulullah s.a.w. bersabda:
Semua kamu adalah pemimpin dan semua kamu akan diminta pertanggungjawabannya. Sebab, Imam adalah pemimpin, dan dia diminta pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah pemimpin dalam lingkungan keluarganya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang isteri adalah pemimpin dalam rumah suaminya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang pelayan adalah pemimpin dalam harta kekayaan majikannya, dan dia akan diminta pertanggungjawabannya. Jadi semua kamu itu pemimpin dan semua kamu itu akan diminta pertanggungjawabannya. - Muttafaq Alaih.Sabdanya pula:Kamu jangan berprasangka, sebab prasangka itu adalah ucapan yang paling bohong. Dan janganlah kamu saling selidik menyelidik kesalahan, jangan saling bermegahan, jangan saling benci, jangan saling belakangi. Jadilah kamu --hamba Allah-- bersaudara, sebagaimana yang diperintahkan Allah kepada kamu. -- Riwayat Bukhari dan Muslim.Dan:
Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur dengan perut kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan, dan dia mengetahui hal itu. -- Riwayat Al-Bazar.Dan:Orang Mukmin itu ialah orang yang boleh dipercaya atas harta dan diri/jiwa orang lain. -- Riwayat Ibnu Majah.Singkatnya, Islam tidak hanya menegakan hak-hak perseorangan atau hanya mengakui hak-hak masyarakat saja. Islam membina keserasian dan keseimbangan antara keduanya, dengan memberikan batas-batas yang teliti untuk kebaikan dua-duanya.Kelima: Universal dan Kemanusiaan.Risalah Islam adalah untuk seluruh ummat manusia. Tuhan, dalam ajaran Islam, adalah Tuhan seluruh alam. Firman Allah:Segala puji bagi Allah, Tuhan yang mengurus seluruh alam. -- Al-Fatihah 2.Dan Nabi Muhammad s.a.w. adalah seorang Rasul untuk seluruh kemanusiaan. Al-Qur'an menyatakan:
Katakanlah: Hai sekalian manusia! Sesungguhnya aku ini adalah Utusan Allah kepada kamu sekalian. -- Al-A'raf 158.
Dan firman-Nya:
Maha Tinggi Tuhan yang telah menurunkan Al-Qur'an kepada hamba-Nya, supaya menjadi peringatan bagi seluruh alam. -- Al-Furqan 1.
Dan firiman-Nya lagi:
Tidaklah Aku mengutus engkau, melainkan sebagai rahmat untuk seluruh alam. -- Al-Anbiya 107.
Menurut ajaran Islam, manusia itu semuanya sama, walaupun berlainan warna kulit, bahasa, keturunan dan kebangsaannya. Hal itu adalah bimbingan Allah kepada naluri kemanusiaan, dan Dia tidak mengakui adanya perbedaan keturunan/kebangsaan, kedudukan sosial atau kekayaan. Tidak bisa dibantah bahwa dalam kenyataan, semua perbedaan itu masih ada dalam zaman kita yang mengaku abad ilmu dan kemajuan ini. Akan tetapi Islam tidak mengakuinya. Malah Islam menetapkan/mengakui bahwa semua manusia itu satu keluarga, Tuhannya ialah Allah s.w.t. Dalam hal ini Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
Semua makhluk itu keluarga Allah, maka mereka yang paling disenangi Allah ialah yang paling bermanfaat untuk keluarga-Nya. -- Riwayat Al-Bazar.
Dan do'a Rasulullah s.a.w.:
Ya Tuhanku! Tuhan yang mengurus segala sesuatu dan Yang Memilikinya! Aku bersaksi bahwa hamba-hamba itu semuanya bersaudara. -- Riwayat Ahmad dan Abu Dawud.Jadi, Islam itu berpandangan internasional dan tidak mengakui adanya garis-garis pemisah dan perbedaan-perbedaan seperti pada zaman jahiliyah. Islam menginginkan adanya kesatuan seluruh kemanusiaan di bawah satu bendera, dan dalam dunia yang telah dirusak dengan persaingan-persaingan dan permusuhan-permusuhan kebangsaan ini Islam merupakan tuntunan hidup dan harapan kebahagiaan di hari yang akan datang.
Keenam: Stabil dan Berkembang
Justice Cardoza dengan tegas menyatakan: "Kebutuhan terbesar zaman kita sekarang adalah satu falsafah yang bisa menengahi antara tuntutan-tuntutan yang saling bertentangan mengenai stabilitas dan kemajuan dan memenuhi prinsip perkembangan." Islam memberikan satu ideologi yang memuaskan tuntutan-tuntutan stabilitas dan perkembangan/perubahan sekaligus.
Kenyataan membuktikan bahwa memang hidup itu tidak semata-mata stabil dalam arti tidak berkembang, tidak pula berkembang dan berubah secara keseluruhan. Sebab soal-soal pokok kehidupan itu tetap, akan tetapi cara-cara penyelesaian dan tehnik penanganannya berbeda-beda, sesuai dengan perkembangan zaman. Islam menjamin kedua hal itu berjalan secara teratur. Al-Qur'an dan Sunnah mengandung petunjuk-petunjuk abadi dari Tuhan Rabul'alamin, Tuhan yang tidak dibatasi oleh zaman dan tempat memberi petunjuk-petunjuk yang bertalian dengan kepentingan perorangan maupun yang bertalian dengan masyarakat, sesuai sepenuhnya dengan alam yang diciptakan Allah s.w.t. Dengan demikian maka petunjuk-petunjuk itu bersifat azali dan abadi (kekal). Akan tetapi Tuhan hanya merumuskan dasar-dasar dan pokok-pokoknya, sedangkan manusia diberi kebebasan untuk melaksanakannya sesuai dengan perkembangan zaman yang berbeda-beda, jiwa dan kondisinya. Untuk itu manusia melakukan ijtihad yang dilakukan oleh tokoh-tokoh ahli setiap zaman, untuk menerapkan petunjuk-petunjuk Tuhan dalam menghadapi segala bentuk kehidupan pada zamannya.Jadi dasar dan pokok ajaran itu tetap tidak berubah, hanya cara-cara pelaksanaannya mungkin berubah, sesuai dengan kebutuhan hidup pada setiap zaman. Itulah rahasianya, mengapa Islam itu tetap segar dan modern, sesuai dengan perkembangan zaman yang mana dan kapanpun.
Ketujuh: Ajaran-ajaran Terpelihara dari Perubahan.
Dan akhirnya, masih ada satu rahasia penting, ialah bahwa ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur'an tetap atas dasar dan nash-nya yang semula sebagaimana yang diturunkan Allah, Tuhan semesta alam.
Manusia tetap memperoleh petunjuk-petunjuk di dalamnya, sebagai yang dikehendaki Allah, tanpa perubahan atau pergantian sedikitpun. Al-Qur'an tetap sebagaimana yang diturunkan Allah dan tetap berada di tengah-tengah kita, hampir 14 abad lamanya. Kalimat Allah tetap kalimat Allah, dalam bentuknya yang semula. Dan keterangan terperinci tentang kehidupan Nabi Islam dan ajaran-ajarannya telah dikenal berabad-abad dalam bentuknya yang orisinal. Hal itu diakui oleh para kritikus non Muslim. Profesor Reynold A. Nicholson dalam bukunya "Literary History of the Arabs" menyatakan:
"Al-Qur'an adalah suatu dokumen kemanusiaan yang luar biasa, menerangkan setiap phase hubungan Muhammad dengan segala kejadian yang dihadapinya selama hidupnya, sehingga kita mendapat bahan yang unik dan tahan uji keasliannya, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan Islam sejak permulaannya sampai sekarang. Semua itu tidak ada bandingannya dalam agama-agama Buddha atau Kristen, maupun dalam agama-agama lainnya." (hal. 413).
Semua itu hanyalah sebahagian saja dari tanda-tanda yang dengan jelas dan kuat menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna bagi kemanusiaan, dahulu, sekarang dan di kemudian hari. Segi-segi itulah yang telah menarik beratus-ratus juta ummat manusia ke dalamnya. Mereka semua yakin bahwa Islam adalah agama yang hak dan benar, jalan hidup yang lurus yang seharusnya dilalui oleh manusia. Hal itu akan tetap menarik mereka di waktu-waktu yang akan datang. Manusia dengan jiwanya yang bersih dan ikhlas mencari kebenaran, akan selalu mengucapkan:
AKU BERSAKSI BAHWA TIDAK ADA YANG PATUT DISEMBAH KECUALI ALLAH YANG SATU DAN TIDAK ADA YANG MENYEKUTUINYA DAN AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD ADALAH HAMBANYA DAN UTUSAN-NYA.Berikut ini adalah keterangan dan kesan-kesan beberapa tokoh ahli pikir dan cendekiawan terkemuka mengenai sejarah keimanannya kepada Islam.Catatan kaki:1 Allah telah mengundangkan Agama buat kamu, seperti apa yang Dia wasiatkan kepada Nuh dan yang Aku wahyukan kepadamu (Muhammad), dan yang Aku wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan 'Isa, bahwa hendaklah kamu tegakkan Agama dan janganlah kamu bercerai-berai di dalamnya. (Asy-Syura. 13)
2 Francies Mason. (Fd) "The Great Design," Duckworth, London.3 George Bernard Shaw dalam The Genuine Islam, Singapure, Vol. 1, No. 8. 1936. Pada waktu terjemahan Indonesia ini sedang dikerjakan justru di London sedang berlangsung pameran kebudayaan Islam, dan dibuka oleh Ratu Elisabeth II sendiri.4 Nabi Muhammad saw
Baca Selengkapnya...>>